Sebuah ulasan teramat singkat. Upaya agar tidak berakhir terlupakan dalam ingatan selepas membaca. Buku ini dibagikan gratis oleh penulisnya, dan sedang cukup ramai dibahas. Bagi yang berminat boleh langsung akses laman resminya.

Buku ini memberikan bayangan gambaran yang luar biasa tentang masa depan manusia. Saat kita mungkin ke tahap lebih lanjut dari peradaban luar angkasa.
Koloni demi koloni, planet demi planet, tata surya demi tata surya, kita singgahi waktu dengan waktu. Generasi yang terus bermigrasi dan tubuh terus menyesuaikan dengan lingkungan pada akhirnya memisahkan pada apa yang disebut sebagai manusia.
Beragam dari kita akan hidup dengan sebutan baru dan wujud yang baru. Beberapa dari mereka terus berkembang, dan beberapa terhenti menjadi fosil. Mungkin karena wabah, bencana, perang atau lainnya. Yang menarik dari semesta ini, kita adalah Tuhan atas kehidupan yang dijalani.
Entah berapa triliun atau lebih, generasi ragam spesies mendatang itu akan mempertanyakan kembali: siapa kita dalam semesta ini, dan berupaya menelusuri kembali sejarah mereka. Beberapa mungkin menemukan ungkapan manusia dan Bumi dalam dongeng anak, puji-pujian, ayat kitab atau lainnya.
Beranjak dari temuan kecil itu mereka bergerak satu sama lain untuk membuka kembali kisah masa silam, merangkai titik ke titik. Sampai beberapa dari mereka bertemu mereka dalam sebutan dan wujud lain. Seperti saudara kembar yang terhempas oleh waktu dan jarak yang dipertemukan kembali oleh kepingan ingatan masa silam.
Pada akhirnya, beberapa menemukan yang disebut dengan Bumi. Tapi kehidupan sudah tidak ada lagi di sana, hanya kering sejauh mata memandang. Yang mereka kenali sebagai manusia telah terlebur dalam debu. Bumi telah jauh ditinggalkan oleh leluhur mereka, demi mencapai kehidupan lain, dan menyisakan keping DNA dan rantai sejarah yang berkarat bersama waktu.
Kini, anak-anak mereka telah pulang, pada apa yang dahulu disebut dengan rumah dalam satu tata surya yang jauh dan sunyi.